Ciri khas musik reggae ada pada penggunaan drum dari Afrika yang yang dinamakan Burru. Reggae lahir sebagai perpaduan musik tradisional dari tiga kawasan, yaitu Afrika, Jamaika, dan Amerika, sehingga musik ini bukan asli Jamaika meski berkembang di daerah tersebut. Musik ini memiliki dasar musik yang mirip dengan aliran ska. Hanya saja, ritme musik reggae cenderung lebih lamban dan lebih menekankan pada kekuatan vokal. Selain pada musiknya, ciri khas reggae justru terletak pada lirik-liriknya yang membawa semangat cinta, persaudaraan, optimisme, serta perlawanan terhadap kondisi sosial-politik yang menyimpang. Semangat itu tercermin pula dalam reggae Indonesia. Simak misalnya petikan lirik "Grup Bunglon" karya Tony Q. Rastafara yang kritis:
“Banyak pahlawan kesiangan mengaku ikut andil dalam perjuangan/
Banyak juga yang berganti baju/ tak punya urat malu/
Merancang strategi untuk tetap korupsi, pertahankan kolusi/
Bunglon selalu berubah warna”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar